MEMBUAT EFEKTIVITAS MIKROORGANISME
DARI
DAUN BAMBU (EMB)
“Sahar PPL SBB”
Mikroorganisme pada serasah daun bambu dapat
dikembangkan sebagai biodekomposer dari sampah organik. Mikroorganisme tersebut
adalah Saccharomyces cerrevisiae dan Lactobacillus sp
serta Aspergillus sp. Mikroorganisme tersebut mempunyai
keunggulan masing-masing dalam mengurai sampah organik maupun perannya untuk
menyuburkan tanah. keunggulan dari mikroorganisme ini adalah:
1.
Bakteri Asam
Laktat (Lactobacillus sp)
a. Menghasilkan
asam laktat dari gula
b. Menekan
pertumbuhan jamur yang merugikan, seperti Fusariumsp.
c. Mempercepat
penguraian bahan-bahan organik.
2.
Saccharomyces
cerrevisiae
a. Membentuk
zat anti bakteri
b. Meningkatkan
jumlah sel akar dan perkembangan akar.
3.
Jamur
Fermentasi (Aspergillus sp)
a.
Menguraikan
bahan organik (selulosa, karbohidrat) dan mengubahnya menjadi alkohol, ester,
dan antimikroba.
b.
Dapat
menghilangkan bau.
Adapun alat
dan bahan langkah kerja pembuatan Efektivitas Mikroorganisme dari daun bambu (EMB)
ALAT :
1.
Ember Plastik
kapasitas 20 kg atau kotak kayu dengan
ukuran 40 cm x 60 cm
2.
Botol Kaca, Botol Plastik tempat Sprite/Coca Cola
3.
Toples Kaca
4.
Karung
5.
Saringan
6.
Corong Plastik
BAHAN :
1.
Kapang yang terdapat
pada tumpukan daun Bamboo yang sudan melapuk.
2.
Nasi
3.
Gula Merah
4.
Air
LANGKAH KERJA :
1.
Mikroorganisme
diperoleh berasal dari daun bambu yang mempunyai mikroorganisme yang cukup
banyak.
2.
Daun bambu yang mengandung mikroorganisme
tersebut dimasukan ke dalam ember atau kotak kayu, diisi daun bambo separuh dari volume ember/kotak.
3.
Nasi hangat dikepak
beberapa bulatan dan diletakan pada daun bambu yang berada dalam ember/kotak
kayu agar mikroorganisme yang berada di daun bambu tersebut dapat pindah ke kepalan nasi.
4.
Kepalan nasi berada di
dalam ember/kotak selama 3 hari, diletakan pada tempat yang gelap dan selalu
ditutup rapat agar tidak terkontaminasi mikroorganisme dari luar.
5.
Setelah 3 hari buka
kotak yang berisi nasi, kemudian ambil kepalan nasi tersebut jika terdapat
benang putih menempel pada permukaan
nasi, itu adalah kapang, tetapi bila terdapat warna kuning / oranye itu adalah bakteri, dan ini harus di buang.
6.
Masukkan nasi yang
sudah ditempeli oleh kapang kedalam wadah / toples kaca, masing-masing toples
di isi satu kepalan nasi dan tiap toples di beri gula merah sebanyak 35 gram, lalu
tambahkan air sampai i nasi tertutupi
skitar 200 ml air, kemudian tutup rapat dan letakan di tempat yang teduh dan
tidak terkena sinar matahari langsung , biarkan selam 4 hari
7.
Setelah 4 hari tutup
wadah / toples dibuka secara perlahan, terdapat banyak buih – buih atau gelembung –
gelembung serta berbau alkhol itu
tandanya sudah jadi
8.
Saringlah larutan EMB
yang sudah, masukan kedalam botol dengan mengunakan corong plastik dan simpan
di tempat yang teduh dan kering.
9.
Tambahkan gula merah
kedalam larutan secukupnya agar aspergillus tetap hidup.